Keuntungan
Dan Kerugian Menggunakan Media Sosial
Saya ingin membahas tentang Kasus Florence Sihombing vs warga
Yogyakarta di Path yang berujung pada penahanan dan sidang komite etik FH UGM. Saya tertarik dengan masalah tersebut, karna menurut saya
masalah tersebut lagi ngetren di media sosial sekarang ini.
Peristiwa tersebut berawal dari Florence sedang mengisi
BBM di ssebuah SPBU di daerah Yogjakarta lebih tepatnya di Lempuyangan, pada
saat Florence mau ngisi BBM Peramax di antrian mobil dan petugas ga mau ngisi,
dengan alasan seharusnya ngantrinya di bagian motor, saat itu pun Florence
kesal, dan langsung ngamuk di SPBU tersebut.
“Kalau saya jd
Florence saya akan mengikuti peraturan yang ada sihh.”
Dan akhirnya Florence pun kesal, Florence sangat kesal sehingga Ia
mengunggah sebuah tulisan yang meluapkan emosinya di sebuah media sosial. Lebih
tepatnya sih Ia mengunggah tulisannya di Path.
“Kalau kita tau
path itu kan sosial media yang pertemannanya di batasin, dan klo kita liat kan
tulisan bisa aja di Capture, ya kan....??!!”
Tapi klo kita di sini Florence ga seharusnya marah-marah di media sosial,
yaaa namanya jga media sosial kan sifatnya Publik, bsa diliat sma semua orang. Klo
di posisinya Florence karna dia punya HAM yaaaa dia berhak untuk marah, berhak
untuk meluapkan emosinya, tapiiiii....seharusnya dia bisa tau dan liat dimana
dia meluapkan emosinya, ya kan kayak saya bilang diatas kalau media sosial itu
sifatnya Publik, yang bisa diliat banyak orang.
Akhirnya masalah yang merugikan warga Yogyakarta tersebut membuat Florence
di tahan dengan ancama 6 tahun penjara dan di kenakan Undang- Undang ITE atas
Pencemaran Nama Baik, tapi kalau dipikir-pikir yang cuma tulisan yang di unggah
di media sosial knpa harus bisa di penjara 6 tahun ya???!!! Kok bisa sampe 6
tahun penjara ya??? Klo yang itu tuhhhh............gimana??? di penjara berapa
tahun???
hukuman bisa di beli....hhmmmmm aneh. Kasian yang cuma mengunggah tulisan di media sosial dong?? Kasian yang mencuri ayam dong??? Kasian yahhhh....
hukuman bisa di beli....hhmmmmm aneh. Kasian yang cuma mengunggah tulisan di media sosial dong?? Kasian yang mencuri ayam dong??? Kasian yahhhh....
Tapi setelah dia di tahan, akhirnya di bebaskan, dan dia harus di
berhentikan selama satu semester, kasian yah...
Dengan ada nya kasus ini, para negara terutama Australia yang mengangkat
kasus ini dengan judul Indonesian
student could be jailed after calling Yogyakarta city 'stupid' on social media'.
Keuntungan dari adanya media sosial, kita bisa mengetahui apa yang terjadi
saat ini, ga mungkin di jaman yang udah modern ini ga tau jawabannya, sebua
jawaban bisa di cari di jejaring sosial, tanya Mr. Google kan bisa....ya kan??!!! Iya dong....pasti nya.
Seharusnya warga jogja jangan terlalu cepat mengambil keputusan, seharusnya
benar adanya bahwa Florence bersalah, tetapi
sebagai masyarakat berbudaya, harusnya melakukan pendekatan secara personal
lebih dahulu. Coba seandainya warga jogja yang mengalami
hal yang sama, pasti ga mau kannnn....??!!!!
Dengan ada nya kasus di atas kita tahu kalo, media itu bersifat publik, ya
kadang media itu bisa ada di pihak kita, tapi kita kan ga tau masalah apa dan
kapan masalah itu terjadi dan datang.
Media itu sekarang sangat berpengaruh di kehidupan kita, jadi kalo mau
comment, mau post, atau yang lainnya harus lebih bisa waspada, harus bisa mawas
diri.
“kita sebagai pengguna media sosial
apalagi kita sebagai anak-anak Indonesia
harus lebih bisa mengatur apa yang kita gunakan terutama media sosial, jangan
sampai media sosial yang mengatur kita.”